Hello februari ! hello bulan yg katanya penuh dengan cinta tp sebenarnya tidak karena semua bulan sama saja. menurutku bulan februari malah bulan penuh pertanyaan.. berjuta pertanyaan mash belum terjawab dibulan ini.
termasuk tentang kamu.
tentang alasan kenapa kamu seolah menhidariku secara tiba-tiba.
tentang alasan kenapa kamu remove aku dr semua jejaring sosial.
ku akui aku cukup kehilangan kamu.. aku kehilangan beberapa perhatian yg biasanya kamu tunjukkan.
sampai sekarangpun aku msh mencari jejak-jejak jika kamu merindukanku melalui timelinemu. tp sepertinya radar kita tak terlalu terhubung lagi.
maaf jika aku keterlaluan mengabaikan semua perasaan yg sampai skr belum pernah kamu ungkapkan.. maaf jika aku keterlaluan menjadi seorang yg innocent dan tak bersalah.
maaf jika aku menerimanya masuk disela-sela hari aku kamu secara tiba-tiba, meskipun menurutku dia cukup lama menempati ruang hatiku. sebelum kamu datang hampir memporak randakan setiap ruang yg berusaha kamu tempati.
kamu menyebutku sebagai perapuh hatimu. dan tanpa kamu sadari aku tiba-tiba merasa sangat bersalah, entah kenapa akupun ga tau sbenarnya perasaan bgaimana kekamu.
aku bisa berkata lantang jika aku menyayanginya.. sungguh menyayanginya.
sedangkan jika ditanya tentangmu ? aku hanya bisa diam.. entah harus berkata apa.
mgkin aku terlalu egois krna tidak ingin kehilanganmu meskipun aku bersamanya.. tp entah ku jelaskan seperti apa. aku ingin kamu tetap berada disampingku entah sebagai apapun..
apapun itu aku sadar kini semuanya berbeda.. dunia kita berbeda. aku dengan dia.. dan kamu tetap bersama kamu.
terlalu jahat jika aku harus memaksamu disampingku sedangkan aku bersama dia. ini ga adilkan ? bagaimanapun caranya aku harus tetap menjalani hari yg kurasa indah bersama dia.. dan membiarkan kamu menata hatimu dan menemukan sosok baru yg mgkin bisa ada disampingmu. meskipun aku tau.. ternyata ruang hatiku tak selamanya penuh oleh sosoknya, nyatanya kamu menelusup di sela-sela ruang kosong lainnya. tak terlihat dan tersadar meskipun olehku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar